“KEBAKARAN
JENGGOT”
Palopo, DP-
Tudingan sejumlah masyarakat
yang menilai anggota DPRD Kota Palopo menjadi makelar bahkan bekerja sebagai
pelaksana proyek serta menjadi penerima Dana Bansos, membuat sejumlah wakil
rakyat tersebut kebakaran jenggot.
Tasik, Ketua DPRD Kota
Palopo saat dikonfirmasi via telpon selulernya, dengan keras membantah tudingan
tersebut. Saat ditanya lebih jauh tentang kebenaran informasi tersebut, Ketua perwakilan
rakyat Kota Palopo itupun berang, dan balik memaki wartawan.
Kepada wartawan DP,
Tasik dengan nada emosi, justru menyuruh agar melaporkannya kepada aparat
penegak hukum jika benar ada anggotanya yang melakukan pelanggaran. “laporkan saja kalau ada seperti itu,”
tegas Tasik dengan nada penuh emosi.
Lebih jauh, Tasik yang
terusik dengan pertanyaan tersebut, menuding wartawan DP hanya memburu
informasi terkait proyek yang diduga dikerjakan oleh anggotanya saja. Dengan
dialek khas Palopo, Wakil rakyat tersebut terus memaki, sehingga wartawan tidak
bisa melanjutkan pertanyaannya.
“Kau
itu macam-macam saja. Sedangkan masyarakat disini tidak seperti ituji. Kita
sudah bicarakan baek-baek apa, kau macam-macamko. Laporkan saja kepolisian
kalau ada seperti itu.” Tegasnya emosi.
Saat wartawan DP
mencoba menjelaskan tujuan konfirmasi tersebut, Tasik yang seolah telah lepas
kendali, tidak memperdulikannya lagi. Bahkan Ketua wakil rakyat yang terhormat
tersebut, terus memaki wartawan hingga pembicaraan berakhir. “Masa DPRD, DPRD saja kau mau anu. Banyak
yang lain-lain begitu-begitue. Kau itu macam-macam saja.” cecarnya berang, dengan
dialek khas Palopo.
Dilain pihak, sejumlah sumber
yang ditemui DP, membenarkan jika setiap anggota DPRD Palopo, telah mendapatkan
“jatah” proyek, dihampir semua SKPD.
Asosiasi konsultan saat
melakukan aksi demonstrasi didepan gedung DPRD Kota Palopo mengemukakan
beberapa data proyek yang dikuasai oleh para wakil rakyat tersebut.
Dalam pernyataan
sikapnya, Asosiasi pengusaha, dengan jelas menuliskan daftar proyek yang diduga
didapatkan oleh para Wakil rakyat Kota Palopo. Selain itu, Asosiasi tersebut
juga menuding anggota DPRD Palopo telah melakukan pemborosan anggaran keuangan
daerah berkedok kunjungan kerja atau studi banding.
Wartawan DP yang
mencoba melakukan penelusuran terkait informasi tersebut, menemukan indikasi adanya
sejumlah anggota DPRD yang menjadi makelar dan bahkan pekerja proyek.
Proyek Pembangunan
Rabat Beton Salongki, misalnya. Pada Papan informasi proyek tersebut, tertera
nama pelaksana CV. MAJU ENGINEERING. Dalam penelusuran, Wartawan DP menemukan
Papan Nama Perusahaan tersebut berada pada Rumah Salah satu anggota DPRD Kota
Palopo, berinisial AA, yang beralamatkan di Jalan Sungai Pareman I, Penggoli. Proyek
lain yang ditemukan terindikasi kuat dilakukan oleh anggota DPRD, yakni Proyek
Pembangunan Drainase A.Mappanyompa, Proyek Rehabilitasi Pagar Kantor DPPKAD
Kota Palopo, dan beberapa proyek lainnya (Baca : Daftar Dugaan Proyek anggota DPRD
Kota Palopo).
H.Hendri Galib, SE, saat
dikonfirmasi terkait dugaan pelaksaan proyek menegaskan jika dirinya tidak
pernah terlibat dalam pelaksanaan Proyek. “Cekmaki,
siapa pelaksananya” jawabnya singkat.
Beberapa anggota DPRD lainnya,
yang disebut-sebut telah mendapatkan “Jatah” Proyek dibeberapa SKPD kota Palopo
tidak dapat ditemui, dengan berbagai alasan.(Mursal/Andi/Saiful).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar